"Kalau Agustus tidak ada realisasi pasti. Maka kita lakukan aksi mogok nasional. Kita lumpuhkan kereta, dirgantara, Telkom, Pertamina, Garuda, percetakan, tanggal 17 Agustus targetnya," kata Sekjen Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Mas'ud Ibnu Rasyid di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/5).
Dia mengaku heran dengan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan BUMN. Sebab, perusahaan milik negara sudah seharusnya mengikuti undang-undangan tapi justru melanggarnya.
"Dengan sistem kerja ini, jaminan tenaga kerja outsourcing tidak jelas," keluhnya.
Dia menjelaskan, meski perusahaan BUMN telah membayar senilai Rp 3,5 juta per orang, angka itu tidak sampai ke pekerja. Mereka hanya mendapatkan penghasilan di bawah upah minimum, yakni Rp 1,8 juta hingga Rp 2 juta.
"Ini ada indikasi korupsi. Kalau dipotong Rp 1 juta berapa per bulannya?" beber dia.
Tak hanya soal upah, masih ada sejumlah pelanggaran lain. "Hak-hak normatif dilanggar, upah di bawah upah minimum, hak cuti tidak ada, uang tidak dapat, THR dapat setengah, kadang-kadang dicicil. Jaminan kecelakaan kerja tidak ada," pungkasnya.
Tolong dongs para buruh, Pak Dahlan Iskan lagi berusaha membuatkan solusi tentang masalah Outsorching ini dengan akan membentuk PT. Khusus menangani Outsorching ini
0 Response to "Outsourcing tak dihapus, anak buah Dahlan Iskan ancam mogok"
Post a Comment